Tuesday, November 13, 2012

Malaikat Pelindung

Suatu ketika, ada seorang bayi yang sipa untuk di lahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku kebumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. siapakah nanti yang akan melindungiku disana?. tuhanpun menjawab. "Diantara semua Malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu."Si kecil bertanya lagi, "Tapi, di sini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia. Tuhanpun menawab, "Tak apa, malaikatmu itu, akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia," Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai? Tuhanpun menawab, "Tenang, Malaikatmu, akan terus melindungimu, walaupun yawa yang menjadi taruhanya. Dia, sering akan melupakan kepentinganya sendiri untuk keselamatanmu.

Namun, Si kecil kini malah sedih, "Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihat-Mu lagi. tuhan menawab lagi, "Malaikatmu, akan selalu mengajarmu keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selau patuh dan taat pada-Ku. dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu, Aku akan selalu ada di sisimu."Hening, kedamaianpun tetap menerpa surga.Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku..." Tuhanpun kembali menawab, "Nama Malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memangginya dengan sebutan.....IBU..."

Bersyukurlah

Bersyukurlah Pada Apa Saja

Anda wajib mensyukuri apapun yang menimpa anda, Ini bukan masalah keberuntungan. Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa anda tidak realistis. Namun, sikap anda jauh lebih realistis, Yaitu membebaskan diri anda dari kecemasan atas kesalahan. 

Bersyukur mendorong anda untuk bergerak maju dengan penh antusiaa. Tak ada yang meringankan hidup anda selain sikap bersyukur. Semakin banyak anda bersyukur. Semakin banyak anda menerima. Semakin banyak anda mengingkari, semakin berat beban yang anda jejalkan pada diri anda. Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya. Karena, anda takkan pernah berhasil dengan menggrutu dan berkeluh kesah. Anda berhasil karena anda berusaha. Sedangkan usaha anda lakukan karena melihat sisi positif. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak di pandangan anda. 

Tindakan Kita Memandang Dunia

Tindakan Kita Sebatas Memandang Dunia

Bila anda memandang diri anda kecil, dunia akan tampak sempit, dan tindakan anda pun jadi kerdil. Namun, bila anda memandang diri anda besar, dunia terlihat luas, andapun meakukan hal-hal penting dan berharga. Tindakan anda adalah cermin bagaimana anda melihat dunia. sementara dunia anda tak lebih luas dari pikiran anda tentang diri anda sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita. Padahal dunia tak butuh penilaian apa-apa dari kita. ia hanya memantulkan apa yang ingin kita lihat. Ia menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri. 

Maka, bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri kita sendiri. Melampaui di atas itu, kita perlu ujur meihat diri sendiri apa adanya, Dan, duniapun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita

SEDIKIT DEMI SEDIKIT

Pepatah ini sederhana saja, "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit."Kita biasa memaknainya, bahwa bila kita mengumpulkan sesen demi sesen, pada saatnya kita akan dapatkan sepundi. Namun sesungguhnya pepatah ini tidak sekedar berbicara tentang hidup hemat, atau ketekunan menabung. pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekantung keping uang, yaitu: bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, maka kita akan mendapati kebesaran dalam jiwa kita.
Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya? Yaitu, bila disertai dengan secercah kasih sayang di dalamnya. Ucapan teri,a kasih, sesungging senyum, sapaan ramah, atau pelukan persahabatan, adalah tindakan yang mungkin sepele saja. Namun dalam liputan kasih sayang, ia jauh lebih tinggi dari pada bukit tabungan anda.